Ribuan umat Hindu dari Malang Raya dan berbagai penjuru kota
di Jawa Timur, kemarin (1/4) mengikuti Upacara Ngembak Geni di Pura Luhur Giri
Arjuna yang berada di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota
Batu.
Dengan khusyu’
umat Hindu dari Malang Raya, Pasuruan, Kediri, Blitar dan Sidoarjo mengikuti
peribadatan di Pura terbesar di wilayah Malang Raya ini.
Upacara Ngembak Geni yang menjadi tanda berakhirnya waktu
melakukan Catur Brata Nyepi ini selalu dilakukan sehari setelah Hari Raya Nyepi
atau jatuh pada pinanggal ping kalih (tanggal 2) sasih kedasa (X).
Lewat peribadatan ini, umat Hindu melakukan Dharma Shanti
dengan keluarga besar serta tetangga, mengucapkan syukur dan ksama (saling maaf
memaafkan).
Inti Dharma Santi adalah filsafat Tattwamasi yang memandang
bahwa semua manusia di seluruh penjuru bumi sebagai ciptaan Sang Hyang Widhi
Wasa hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala
kesalahan dan kekeliruan. Hidup di dalam kerukunan dan damai untuk memulai
lembaran tahun yang baru.
Dalam bahasa Bali Ngembak artinya bebas dan Geni artinya
api, jadi Ngembak Geni bila dirangkai bermakna bebas menyalakan api (dalam
pengertian luas terbebas dan dapat kembali beraktifitas) setelah melakukan
nyepi.
Upacara ini dipimpin oleh Romo Resi Rahmadi Darma Catur ini
bertujuan untuk memohon kepada Sang Hyang Widhi agar selalu diiberikan
keselamatan dan perlindungan.
Dilanjutkan dengan pemberian persembahan kepada Tri Sandya,
Panca sembah sekaligus, memohon Waranugraha (keselamatan, kesejahteraan dan
kesehatan).
“Yang
terpenting adalah mengucapkan syukur atas karunia yang diberikan selama setahun
yang lalu dan berharap pada tahun baru Saca diberikan kemudahan, kebaikan dan
kembali menjadi manusia baru lagi,yang bersih juga suci dari segala dosa dosa
dimasa lalu,” ujarnya.
Menurut Paryanto, Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma
Indonesia) Kota Batu kegiatan Ngembak Geni disepakati dilaksanakan di Pura
Luhur Giri Arjuna. Sebelum hari raya Nyepi parade Ogoh-Ogoh dilaksanakan di
Rampal, Kota Malang.
”Kita lakukan
bersama-sama agar lebih semarak,”
ujarnya. (dan)
sumber http://www.tempo.co/read/news/2013/03/13/058466776/Umat-Hindu-Malang-Lakukan-Ritual-Ngembak-Geni
0 komentar:
Posting Komentar